WELCOME

Jumat, 16 Maret 2012

sistem saraf

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.
SEL SARAF

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Struktur Sel Saraf
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Gbr. Akson yang diperbesar

Gbr. Struktur Sel Saraf
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1. Sel saraf sensori

Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2. Sel saraf motor

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
3. Sel saraf intermediet

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
Gbr. Struktur ganglion gabungan fari badan sel saraf

Rabu, 07 Maret 2012

sel dan bagiannya

MEMBRAN SEL
-          Membran sel adalah bagian sel yang membatasi sitoplasma.
-          Ciri-ciri :
ü  Membran tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa;
ü  Sangat tipis dan hanya terdiri atas dua lapis fosfolipid;
ü  Bagian kepala (fosfat) yang bersifat hidrofilik (senang air) berada dibagian luar membran sel;
ü  Bagian ekor (lipid) berada dibagian dalam membran sel dan bersifat Bhidrofobik (tidak senang air)
ü  Lapisan membran sel tidak hanya menutupi bagian luar sel, tetapi juga berlekuk-lekuk dan melipat kedalam sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah sistem membran di dalam sitoplasma.
-          Fungsi :
1.       Membatasi sel dengan lingkungan luar
2.       Menjaga aktivitas sel tetap berlangsung
3.       Menyeleksi benda atau zat yang dapat masuk kedalam sel
NUKLEUS (INTI SEL)



Ø  Nukleus (inti sel) adalah merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan penting pada sel sebagai pengendali kegiatan sel.
Ø  Ciri-ciri:
§  Terdiri dari :
ü  Cairan Inti (nuclear Sap), merupakan cairan yang didalamnya terdapat nukleolus dan kromatin;
ü  Kromatin, mengandung materi genetik berupa DNA( Deoxiribonucleaic acid) serta protein; Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.
ü  Nukleulus (anak Inti), butiran yang bersifat asam yang terletak di inti sel. Nukleolus berentuk seperti bola, dan melalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.
ü  Membran nukleus, memiliki struktur yang sama dengan struktur membran sel. Di membran inti terdapat pori atau lubang-lubang yang memungkinkan keluar masuknya benda atau zat tertentu.
Ø  Fungsi :
§  Berperan dalam pembentukan protein
§  Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul  RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom.
§  Untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.
§  Untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein,
§  Sebagai tempat sintesis ribosom,
§  Tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA
§  Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.








RETIKULUM ENDOPLASMA

Ø  Retikulum Endoplasma (RE) : merupakan sebuah sistem yang membran yang berlipat-lipat.
Ø  Ciri-ciri :
ü  Dilihat secara tiga dimensi, sistem membran pada RE bersatu dengan membran sel dan membran inti.
ü  Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
ü  RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
ü  RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya.. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
ü  Ada yang tampak kasar (RE kasar) dan Tampak halus (RE halus);
ü  Pada permukaan membran RE kasar terdapat ribosom yang menempel
Ø  Fungsi :
ü  RE kasar Berperan dalam pembentukan membran dan protein
ü  RE halus berperan dalam pembentukan lemak, menetralisir racun dan penyimpanan kalsium yang berguna pada kontraksi sel otot.
ü  RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel.
  
R I B O S O M




Ribosom adalah : bagian terkecil dari sel.


Ciri-ciri : 
ü  organel kecil dan padat
ü  Biasanya terletak di RE dan di anak inti (nukleolus),
ü  Pada sel yang aktif, terdapat ribosom dalam yang banyak.
ü  Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP)
ü  Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.
Ø  Fungsi : Sebagai tempat sintesis potein.
  
BADAN GOLGI (APARATUS GOLGI/KOMPLEX GOLGI)
  

Ø  Badan golgi : berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.
Ø  Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran
Ø  Ciri-ciri :
ü  Organel ini hampir terdapat di semua sel eukariotik;
ü  Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan golgi;
ü  Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
ü  Sedang pada sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan golgi pada setiap selnya.
ü  Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
ü  Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula.
Ø  Fungsi :
ü  Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
ü  Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membrane plasma.
ü  Membentuk dinding sel tumbuhan
ü  Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.




MTOKONDRIA


Ø  Mitokondria adalah badan energi sel yang berisi protein dan benar-benar merupakan "gardu tenaga". "Gardu tenaga" ini mengoksidasi makanan dan mengubah energi menjadi adenosin trifosfat atau ATP. ATP menjadi agen dalam berbagai reaksi termasuk sistesis enzim. Mitokondria penuh selaput dalam yang tersusun seperti akordion dan meluaskan permukaan tempat terjadinya reaksi. (Sumber: Time Life, 1984)
Ø  Ciri-ciri :
ü  Bentuk mitokondria beraneka ragam, ada yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket dan ada pula yang tidak beraturan selain itu ada juga yg berbentuk butiran atau benang.
ü  Mitokondria mempunyai sifat elastis, artinya bentuknya mudah berubah.
ü  Pada sel sperma, mitokondria tampak berderet-deret pada bagian ekor yang digunakan untuk bergerak.
ü  Ukuran seperti bakteri dengan diameter 0,5 – 1 µm.
Ø  Fungsi : sebagai tempat berlangsungnya respirasi (kegiatan pernapasan)
LISOSOM


Ø  Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh.
Ø  Lisosom merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul.
Ø  Ciri-ciri :
ü  Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein;
ü  Sentriol terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung yang saling tegak lurus dan merupakan suatu kesatuan yang disebut sentrosom;
Ø  Fungsi : Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih, juga dalam autofagus.
Ø  Pembentukan Lisosom :
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam, pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi.
SENTRIOL



Ø  Sentriol merupakan perkembangan dari sentrosom, yaitu pusat sel, daerah dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus.
Ø  Ciri-ciri :
ü  Sel hewan, mikroorganisme, dan tumbuhan tingkat rendah memiliki dua sentriol pada sitoplasma.
ü  Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
ü  Dari sentriol memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosomberjalan menuju kutub masing-masing.
PLASTIDA

 
·         Plastida adalah organel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan.
·         Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan.
·         Dikenal tiga jenis plastida yaitu:
·         1). Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari:
• Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
• Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
·         2). Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
·         3). Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
• Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
• Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
• Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
• Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
• Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
·         Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga membentuk gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid dinamakan granum. Pada tilakoid terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul pigmen seperti klorofil a, klorofil b, karoten, xantofil.
VAKUOLA

·         Vakuola ialah organela sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi selaput tipis yang disebut tonoplas.
·         Ciri-ciri :
ü  Vakuola berbentuk cairan yang di dalamnya terlarut berbagai zat seperti enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa.
ü  Pada sel tumbuhan, vakuola selalu ada.
ü  Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang terbentuk semakin besar.
ü  Vakuola juga terdapat pada protozoa.
ü  Vakuola protozoa berupa vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.
Ø  Vakuola kontraktil, disebut juga vakuola berdenyut. Vakuola kontraktil memiliki fungsi sebagai osmoregulator yaitu mengatur nilai osmotik dalam sel.
Ø  Vakuola nonkontraktil, disebut juga vakuola makanan, yang berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan makanan ke seluruh tubuh.
·           Fungsi :
ü  Menyimpan minyak atsiri
ü  Menyimpan pigmen
ü  Tempat cadangan makanan
ü  Menyimpan sisa metabolism
Vakuola berisi:
o   gas,
o   asam amino,
o   garam-garam organik,
o   glikosida,
o   tanin (zat penyamak),
o   minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar zingiberine pada jahe),
o   alkaloid (misalnya kafein pada biji kopi, kinin pada kulit kina, nikotin pada daun tembakau, tein pada daun teh, teobromin pada buah atau biji coklat, solanin pada umbi kentang, likopersin dan lain-lain),
o   enzim,
o   butir-butir pati.